Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun Organisasi adalah suatu
wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan
Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan
Struktur organisasi Pusdiklat
Struktur organisasi adalah
bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
Contoh Struktur Organisasi
Dalam sebuah organisasi diperlukan sebuah struktur
organisasi sebagai pedoman siapa saja yang berhak memberikan instruksi/komando
serta siapa saja yang berada dibawah garis struktural untuk mempermudah dalam
menjalankan sebuah organisasi.
Berikut ini adalah beberapa bentuk/format contoh dari struktur organisasi:
# STRUKTUR ORGANISASI BENTUK SIRKULAR
# STRUKTUR ORGANISASI BERSTAF BENTUK PIRAMIDAL
Berikut ini adalah beberapa bentuk/format contoh dari struktur organisasi:
# STRUKTUR ORGANISASI BENTUK SIRKULAR
# STRUKTUR ORGANISASI BERSTAF BENTUK PIRAMIDAL
# STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL BENTUK PIRAMIDAL
# STRUKTUR ORGANISASI GARIS BENTUK PIRAMIDAL
# STRUKTUR ORGANISASI HORIZONTAL
# STRUKTUR ORGANISASI MATRIX
# STRUKTUR ORGANISASI VERTIKAL
Bentuk Struktur Organisasi (Lini, Fungsional, dan
Staf)
STRUKTUR
ORGANISASI LINI DAN FUNGSIONAL
Sebenarnya ada beberapa macam struktur organisasi, antara lain :
struktur organisasi lini, struktur organisasi lini dan staff, struktur
organisasi fungsional, struktur organisasi lini dan fungsional. Namun, sesuai
dengan tugas yang diberikan, kali ini saya hanya akan membahas struktur
organisasi lini dan fungsional saja.
1. Organisasi
Lini
Struktur organisasi lini yang diciptakan oleh Henry Fayol ini
merupakan bentuk yang paling sederhana dan paling tua dalam organisasi.
Struktur ini menggambarkan tekanan bahwa wewenang organisasi dipegang langsung
oleh manajemen puncak atau manajer atas yang di terapkan pada karyawannya untuk
mencapai keberhasilan. Namun demikian manajer-manajer departemen masih diberi
kesempatan untuk membuat pengambilan keputusan bagi departemennya, tetapi tetap
dalam komando manajen puncak.
Atau, bisa juga didefinisikan sebagai bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari
pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah yang dihubungkan
dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan
organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil.
Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki ciri-ciri:
· Hubungan antara atasan dan bawahan
masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
· Jumlah karyawan sedikit
· Pemilik modal merupakan pemimpin
tertinggi
· Belum terdapat spesialisasi
· Masing-masing kepala unit mempunyai
wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
· Struktur organisasi sederhana dan
stabil
· Organisasi tipe garis biasanya
organisasi kecil
· Disiplin mudah dipelihara
(dipertahankan)
Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
· Ada kesatuan komando yang terjamin dengan
baik
· Disiplin pegawai tinggi dan mudah
dipelihara (dipertahankan)
· Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
· Proses pengambilan keputusan dan
instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
· Garis kepemimpinan tegas, tidak
simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga
semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
· Rasa solidaritas pegawai biasanya
tinggi
· Pengendalian mudah dilaksanakan dengan
cepat
· Tersedianya kesempatan baik untuk
latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
· Adanya penghematan biaya
· Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan organisasi garis :
· Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan
seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
· Pembebanan yang berat dari pejabat
pimpinan , karena dipegang sendiri
· Adanya kecenderungan pimpinan
bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
· Kesempatan pegawai untuk berkembang
agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
· Organisasi terlalu tergantung kepada
satu orang, yaitu pimpinan
· Kurang tersedianya saf ahli
2. Organisasi
Lini dan Staf
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando
dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff,
dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data
informasi yang dibutuhkan:
Memiliki ciri-ciri:
· Hubungan atasan dan bawahan tidak
bersifat langsung
· Pucuk pimpinan hanya satu orang
dibantu staff
· Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu
lini dan staff
· Jumlah karyawan banyak
· Organisasi besar, bersifat komplek
· Adanya spesialisasi
Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
1. Asas
kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
2. Adanya
tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
3. Tipe
organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada
organisasi besar maupun kecil.
4. Pengembalian
keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
5. Koordinasi
mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
6. Disiplin
dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
7. Bakat
pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
8. Diperoleh
manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:
1.
Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan
bantuan nasihat
2.
Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak
saling mengenal
3.
Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing
menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
4.
Pimpinan lini mengabaikan advis staf
5.
Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara
pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam
menjalankan wewenang
6.
Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
7.
Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga
menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
8.
Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini
dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan
permasalahan menjadi kompleks.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari
pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan
fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian
khusus. Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini
berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan
setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan,
sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai
mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.
Didalam lembaga pendidikan khususnya di Indonesia, pada umumnya menggunakan struktur organisasi fungsional Struktur organisasi ini sangat cocok diterapkan karena dapat memudahkan melakukan pengawasan.
Didalam lembaga pendidikan khususnya di Indonesia, pada umumnya menggunakan struktur organisasi fungsional Struktur organisasi ini sangat cocok diterapkan karena dapat memudahkan melakukan pengawasan.
Memiliki ciri-ciri:
· Pembidangan tugas secara tegas dan
jelas dapat dibedakan
· Bawahan akan menerima perintah dari
beberapa atasan
· Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
· Target-target jelas dan pasti
· Pengawasan ketat
· Penempatan jabatan berdasarkan
spesialisasi
Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :
1. Spesialisasi
dapat dilakukan secara optimal
2. Para
pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
3. Produktivitas
dan efisiensi dapat ditingkatkan
4. Koordinasi
menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan
tertib
5. Solidaritas,
loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya
cukup tinggi.
6. Pembidangan
tugas menjadi jelas
Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
1. Pekerjaan
seringkali sangat membosankan
2. Sulit
mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena
pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
3. Sering
ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh
sulit dan sukar dilakukan
4. Organisasi
Lini dan Fungsional
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi
dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu
dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada
pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil
tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau
tingkatan.
Memiliki ciri-ciri:
· Tidak tampak adanya perbedaan
tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
· Terdapat spesialisasi yang maksimal
· Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan
dalam pemabagian kerja
Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
1. Solodaritas
tinggi
2. Disiplin
tinggi
3. Produktifitas
tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
4. Pekerjaan
– pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Sedangkan keburukannya adalah :
1. Kurang
fleksibel dan tour of duty
2. Pejabat
fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari
satu orang
3. Spesiaisasi
memberikan kejenuhan
5. Organisasi
Lini, Fungsional dan Staf
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi
berbentuk lini dan fungsional.
Memiliki ciri-ciri:
1. Organisasi
besar dan kadang sangat ruwet
2. Jumlah
karyawan banyak.
3. Mempunyai
3 unsur karyawan pokok:
- Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
- Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
- Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)
Sumber
:
·
http://abdelhafizka09.blogspot.com/2012/11/organisasi-lini-dan-fungsional.htmlKamis,
01 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar