Metode
berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak
dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Induktif adalah
suatu proses berfikir yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk
menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini mulai bergerak
dari penelitian dan evaluasi atas fenomena-fenomena yang ada. Karena semua
fenomena harus diteliti dan dievaluasi terlebih dahulu sebelum melangkah lebih
jauh kepenalaran induktif, maka proses penalaran itu juga disebut sebagai corak
berpikir yang ilmiah. Namun induksi sendiri tak
akan banyak manfaatnya kalau tidak diikuti oleh proses penalaran deduktif.
- Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual
menuju kesimpulan umum.
Contohnya
:
• Chelsea Olivia adalah bintang sinetron, dan ia berparas cantik.
• Nia Ramadhani adalah bintang sinetron, dan ia berparas cantik.
• Chelsea Olivia adalah bintang sinetron, dan ia berparas cantik.
• Nia Ramadhani adalah bintang sinetron, dan ia berparas cantik.
Generalisasi:
Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh
kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Macam-macam generalisasi :
Generalisasi sempurna
Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh:
sensus penduduk
Generalisasi sempurna
Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh:
sensus penduduk
Generalisasi
tidak sempurna
Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh:
Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna.
Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh:
Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna.
Generalisasi
yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur
pengujian yang benar.
Prosedur
pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3.Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3.Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
·
HIPOTESIS
DAN TEORI
Hipotesis adalah semacam teori atau kesimpulan yang diterima
sementara waktu untuk menerangkan fakta- fakta tertentu sebagai penentu dalam
peneliti fakta- fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta- fakta
lainnya yang lebih lanjut.
Untuk merumuskan hipotesis yang baik harus diperhatikan ketentuak berikut :
a. Secara maksimal memperhitungkan semua evidensi yang ada.
b. Bila tidak ada alasal- alas an yang lain, maka antara dua hipotese yang mungkin diturunkan, lebih baik memlih hipotese yang sederhana dari pada yang rumit.
c. Sebuah hipotese tidak pernah terpisah dari semua pengetahuan dan pengalaman manusia.
d. Hipotese bukan hanya menjelaskan fakta- fakta yang membentuknya, tetapi juga harus menjelaskan fakta- fakta lain sejenis yang belum diselidiki.
Untuk merumuskan hipotesis yang baik harus diperhatikan ketentuak berikut :
a. Secara maksimal memperhitungkan semua evidensi yang ada.
b. Bila tidak ada alasal- alas an yang lain, maka antara dua hipotese yang mungkin diturunkan, lebih baik memlih hipotese yang sederhana dari pada yang rumit.
c. Sebuah hipotese tidak pernah terpisah dari semua pengetahuan dan pengalaman manusia.
d. Hipotese bukan hanya menjelaskan fakta- fakta yang membentuknya, tetapi juga harus menjelaskan fakta- fakta lain sejenis yang belum diselidiki.
·
ANALOGI
Analogi
adalah cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai
sifat yang sama.
Analogi
mempunyai 4 fungsi,antara lain :
Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
Meramalkan kesaman
Menyingkapkan kekeliruan
klasifikasi
Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
Meramalkan kesaman
Menyingkapkan kekeliruan
klasifikasi
Contoh
analogi :
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
- HUBUNGAN KAUSAL
Hubungan Kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling
berhubungan.
Macam
hubungan kausal :
a. Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
b. Akibat – Sebab.
Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
c. Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
a. Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
b. Akibat – Sebab.
Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
c. Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
Sumber:
·
Buku
Gorys Keraf