Selasa, 24 April 2012

Pendapatan Nasional

Pengertian pendapatan nasional adalah suatu jumlah pendapatan oleh seluruh rumah tangga keluarga di dalam suatu Negara dari penyerahan faktor-faktor produksi selama satu tahun.
    3    cara perhitungan Pendapatan Nasional:
      1.     Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
     2.     Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industriagrarisekstraktifjasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
    3.     Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X-M)
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

Sumber:

Permintaan, Penawaran, Keseimbangan (d) dan (s)



·       Permintaan
Definisi dari permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.
-          Hukum permintaan dari permintaan
Jika semua asumsi diabaikan (cateris paribus): Jika harga semakin murah, maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan begitupun sebaliknya. Jika harga semakin murah, maka penawaran akan semakin sedikit dan sebalinya.
Semua terjadi karena semua orang ingin mencari kepuasan (keuntungan) yang sebesar-besarnya dari harga yang ada. Dan apabila harga terlalu tinggi, maka pembeli mungkin akan sangat sedikit karena uang yang dimiliki seorang pembeli itu terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga, maka ia akan mencoba memperbanyak barang yang akan dijualnya atau di produksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya tinggi/mahal.
-          Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
1.    Perilaku konsumen/selera konsumen saat ini handphone blackberry dan yang saat ini sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno atau ketinggalan zaman.
2.    Ketersediaan dan harga barang yang sejenis pengganti dan pelengkap. Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai, dan margarin akan turun permintaannya.
3.    Pendapatan/penghasilan konsumen. Orang yang punya gaji dan tunjangan yang besar dia akan mengirit untuk pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli barang tersebut.
4.    Perkiraan harga di masa depan. Barang yang harganya diperkirakan akan selalu naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti: bensin/bbm.
5.    Banyaknya/Intensitas kebutuhan konsumen ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (Ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lainnya sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya.
·         Penawaran
Definisi dari penawaran adalah: Sejumlah barang yang akan dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
-          Hukum Penawaran
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris pariabus): Jika harga semakin murah makan permintaan atau pebelian akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua akan terjadi karena semua orang ingin mencari kepuasan (keuntungan) yang sebesar-besarnya dari harga yang telah ada. Apabila harga terlalu tinggi, maka pembeli mungkin akan membeli sedikit kareng uang yang mereka miliki terbatas. Namun bagi penjual dengan tingginya harga maka ia akan mencoba memperbanyak barang yang akan dijualnya atau di produksinya agar keuntungan yang akan didapat akan semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk yang lain sebagai pengganti barang yang harganya tinggi/mahal.
-          Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:
1.    Biaya produksi dan teknologi yang digunakan. Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang sangat mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2.    Tujuan Perusahaan. Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3.    Pajak. Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4.    Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap. Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5.    Prediksi / perkiraan harga di masa depan. Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
·         Keseimbangan (d) dan (s) 
Setelah Adam Smith menemukan jawaban terhadap dua pertanyaan utamanya, ekonom mulai tertarik pada keseimbangan dalam ekonomi. Hal ini disebabkan karena konsep “invisible hand” yang dikenalkan oleh Adam Smith menyiratkan bahwa ekonomi akan kembali pada titik keseimbangan  harga.
Harga menjadi mekanisme keseimbangan utama. Harga menjadi kunci informasi utama yang dimiliki oleh produsen dan konsumen. Kenaikan harga akan menurukan titik konsumsi dan meningkatkan titik produksi, dan sebaliknya apabila terjadi penurunan harga.
Ekonom prancis, Fracois Quesnay  menyatkaan bahwa ia dapat menghitunga harga dan titik produksi yang akan membawa ekonomi dalam keseimbangan dengan menggunakan penemuannya Tableau Economique. Baginya, ekonomi yang sehat adalah ekonomi yang mencapai keseimbangan.
Pertanyaan ekonomi yang muncul setelah adam smith adalah:
Ø  Berapa jumlah barang yang harus diproduksi
Ø  Berapa jumlah barang yang harus dikonsumsi

Sumber:
·         Beinhocker, 2007. The Origin of Wealth